Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Minggu, 27 Desember 2020

Liburanku yang Berkesan

Maulida Dara Kirana
Hari raya galungan dan kuningan telah tiba. Semua sekolah dan aktivitas belajarpun diliburkan. Eitts,,, jangan ikut senang dulu ya? libur seperti ini hanya ada di Bali. Liburan selama dua pekan diberlakukan untuk merayakan hari besar umat hindu. Hal ini untuk menghormati umat hindu agar lebih focus melakukan perayaan. Kita tau bahwa mayoritas penduduk di bali adalah pemeluk agama hindu. 

Aku salah satu siswa sekolah dasar di Denpasar, Bali. Nama sekolahku adalah SD Negeri 12 Sanur. Teman-teman memanggilku dara. Tapi kamu jangan tambahin burung di depannya ya!”, saranku dengan ekspresi tersenyum. Dara merupakan kependekan dari Maulida Dara Kirana. 

Liburan kali ini aku sekeluarga ingin berkunjung ke rumah saudaraku yang ada di Kota Trenggalek, Jawa Timur. Tepatnya di kecamatan Rejowinangun, Desa Santren. Bagaimana sudah tau kan nama daerahku? Kalau belum kebayang, aku saranin cek di google map aja ya! Liburanku ini sekalian menjenguk saudara yang sedang sakit. 

Sabtu sore aku berangkat naik bus, keesokan hari tepatnya pukul 08.00 pagi waktu setempat, aku tiba di terminal Trenggalek. Untuk menuju rumah saudaraku, perjalananku dilanjutkkan lagi dengan naik becak kurang lebih 1,5 km. Sepanjang perjalanan aku melihat banyak rumah dan sawah. Aku sangat menikmati perjalanan ini karena udara di sana sangat sejuk. 

Setibanya di rumah saudara, kami disambut dengan ramah dan senang. Suasana nampak haru, karena kedatangan kami sekeluarga sangat dinantikan. Mungkin karena sudah lama kami sekeluarga tidak berkumpul. Tangis dan canda seakan meragukan kedatanganku sekurga dari Bali. Hal ini pula sudah ku duga sebelumnya, karena sengaja kepulangan kami tidak diberitahukan terlebih dahulu. 

Sambutan hangat nan ramah terpancar saat kami dipersilahkan masuk rumah dan langsung diajak masuk kamar sama paman. Disitu kulihat kakek yang sedang berbaring sakit. Seketika ibaku langsung muncul dan menghampirinya "semoga kakek lekas sembuh ya", kataku pelan sembari berlinang air mata. Aku memang tipe perempuan yang cepat iba. Apalgi melihat seorang yang sedang sakit. Seakan-akan perasaanku tak kuasa membendung air mata. 

Sakit keras yang diderita kakek membuatnya tersiksa. Masa tuanya ia habiskan hanya ditempat tidur saja. Meskipun demikian, ia tetap dirawat dengan baik oleh paman dan bibiku. Namun waktu terasa sangat singkat, keesokan harinya kakekku yang sedang sakit meninggal dunia. Kami sekeluarga turut berduka cita. Kami membantu menyiapkan proses pemakaman. Setelah proses tersebut selesai, prosesi kegiatan dilanjutkan dengan acara berdoa bersama "tahlilan". Kegiatan yang dilakukan sore harinya ini bertujuan untuk mendoakan arwah kakek. 

Rencana awal liburaku di rumah kakek hanya 2-3 hari. Akan tetapi suasana duka, akupun Bersama keluarga memutuskan untuk tinggal sampai hari ke-5. Setelah 5 hari di rumah kakek dan suasana duka berangsur pulih, kami pergi ke rumah paman. Adik dari ayahku. Ia tinggal di kota yang sama tetapi beda kecamatan. Tepatnya di Kecamatan Kedunglurah, Desa Kranding 

Sesampainya di rumah paman, kami disambut dengan ramah. Kami langsung bersalaman dengan keluarga besar adik kandung ayahku. Di sana orangnya ramah-ramah, aku berkenalan dengan anak-anak dan keponakan dari pamanku. Tanpa waktu lama kamipun saling mengenal satu dengan yang lainnya. Setelah menikmati suguhan siang, aku langsung diajak bermain petak umpet, lompat tali, dan gobak sodor. Hati gembirapun kentara karena sempat beberapa kali ibuku menyarankanku untuk hati-hati saat bermain. 

Tak terasa hari sudah mulai petang. Kebiasaanku membantu ibu aku lakukan tanpa paksaan. Di sana aku membantu membersihkan rumah dengan menyapu halaman rumah. Daun manga yang berjatuhan menjadi sampah yang berserakan di halaman. Setelah kurang lebih 15 menit menyapu, aku langsung mandi. Karena letak kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur, akupun menyempatkan diri melihat bibi yang sedang memasak di sana. Disana banyak ada keripik tempe. Ternyata paman dan bibi adalah seorang pengusaha rumahan yang membuat keripik tempe. Hasil produksinya dipasarkan ke minimarket. Banyak juga tetangga atau orang-orang sekitar yang langsung membeli kerumah paman. 

Di sana aku belajar membantu membuat keripik tempe. Keripik tempenya sangat renyah dan enak. Tidak hanya rasanya yang enak dan gurih, keripik pamanpun dibuat bergam bentuk. Ada yang berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Saat membuatnya, aku terasa belajar matematika yaitu bangun datar di dunia nyata. 

Setelah beberapa hari dirumah paman, akupun melanjutkan liburan menuju ke Surabaya. Tepatnya di daerah karang pilang dekat lapangan tembak. Di sana aku mempunyai teman baru, di sana aku di ajak berenang, di ajak jalan-jalan ke mall dan pergi ke taman bunga. Setelah bermalam disana, kami sekeluarga pergi ke kebun binatang. Layaknya kebun biantang lainnya, di sana juga terdapat Bergama satwa seperti: rusa, jerapah, kuda nil, dan banyak spesies burung seperti jalak bali, dan hewan lainnya. 

Setelah puas melihat banyak satwa langka, aku pulang ke rumah paman di Desa Kranding. Di belakang rumahnya terdapat banyak kolam ikan. Petak-petak kolam ikan tersebut diisi beragam ikan seperti: lele, mujair, dan ikan gurami. Di petak kolam itu juga aku dan ayah menangkap ikan untuk di jadikan lauk. Bibi dan ibu memasaknya di dapur. Setelah selesai memasak, kami sekeluarga besar ayah dan pamanku makan bersama. Liburan hampir habis, keesokan harinya aku pulang ke Bali. Liburan kali ini membuat aku senang karena dapat berkunjung ke rumah saudara dan jalan jalan ke tempat wisata yang belum pernah aku datangi.


Ditulis oleh : Maulida Dara Kirana (Siswi SD Negeri 12 Sanur)
Editor : I Kadek Sumawa

0 comments:

Posting Komentar