cerdas atau pintar? |
Secara sederhana kecerdasan sendiri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.
Pada dasarnya, kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berupa bakat atau kemampuan yang diturunkan langsung dari orang tua, sedangkan faktor lingkungan umumnya terdiri dari pola asuh, asupan nutrisi sehari-hari, hingga pendidikan yang diperoleh.
Seringkali banyak orang beranggapan bahwa pintar dan cerdas memiliki makna yang sama. Kata pintar dan cerdas memang merupakan sesuatu kata yang maknanya hampir sama, tetapi definisi sebenarnya sangatlah berbeda. Sebaiknya kepintaran itu diiringi dengan kecerdasan agar mampu mengembangkan setiap potensi diri. Kepintaran dan kecerdasan sebaiknya saling melengkapi.
Makna pintar lajimnya adalah mengetahui, pandai, memiliki ilmu. Tak heran jika pintar selalu dikaitkan dengan prestasi akademik, karena orang pintar selalu bergelut pada ilmu. Orang pintar mampu mencerna apapun dengan sempurna sehingga memiliki pengetahuan yang sangat luas, dan pengetahuan tersebut lah yang menjadi senjata utamanya. Orang pintar juga dikenal akan disiplin dan teratur, sehingga ia selalu mampu mengerjakan setiap hal yang diperintahkan.
Berbeda dengan pintar yang membutuhkan proses, cerdas merupakan anugerah bawaan dari lahir dan tak bisa dicari. Oleh karena itu, orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu. Kemampuan berfikir orang cerdas sangatlah cepat, sehingga ia sangat mudah mengerti, memahami, dan menangkap maksud dari suatu kondisi atau keadaan.
Salah satu arti kata cerdas sesuai situs (https://kbbi.web.id/cerdas) adalah sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran. Orang cerdas tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep. Bagi orang cerdas, senjata utamanya adalah logika, dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah sebagai pendukung. Tak heran jika orang cerdas, tidak hanya menguasai satu materi yang itu-itu saja, biasanya orang cerdas mampu menguasai beberapa bidang tertentu, seperti musik, olahraga, seni, dan lainnya.
Berbeda dengan orang pintar yang disiplin dan teratur, biasanya orang cerdas justru terlihat lebih santai. Namun bukan dalam arti negatif, orang cerdas tahu kapan ia harus santai dan serius, karena orang cerdas sangat fleksibel. Orang cerdas lebih mengandalkan pikiran kritis dan pengalaman. Secara emosional, orang cerdas cenderung lebih stabil emosinya dibanding orang pintar.
Nah sekarang sudah tau kan perbedaan cerdas dan pintar?
Langkah Membentuk Anak Cerdas
Cerdas merupakan dambaan setiap orang. Menyadari pentingnya hal tersebut, sebaiknya setiap orang khususnya orang tua dapat memahami cara membantu anak tumbuh menjadi cerdas. Meskpun kecerdasan dipengaruhi faktor genetik dan faktor lingkungan, orang tua juga dapat membentuk kecerdasan melalui pola asuh dan asupan nutrisi sehari-hari.
Asupan nutrisi
Masa kanak-kanak merupakan masa di mana otak mengalami pertumbuhan dengan pesat. Perkembangan otak ini sangat dipengaruhi oleh pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan.
Untuk mendukung perkembangan otak dan kemampuan kognitifnya, berikan si buah hati makanan sehat dan bergizi, seperti telur, ikan, daging, susu, buah-buahan, dan sayuran.
Mengembangkan kreativitas
Untuk mengembangkan kreativitasnya secara alami, cobalah untuk memberikan si buah hati aktivitas yang mampu merangsang imajinasinya. Beberapa alat sederhana, seperti kotak kosong dengan krayon atau balok susun, bisa menjadi sarana bagi anak untuk mencoba hal-hal baru sekaligus melatih kreativitasnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kesuksesan anak, baik di sekolah maupun di dunia kerja nantinya.
Bantulah si buah hati untuk mengenali dan mengendalikan emosinya. Misalnya, jika ia bertabrakan dengan anak lain saat bermain, Anda dapat mengatakan hal itu sebagai ketidaksengajaan. Hal ini akan membuatnya lebih memahami situasi dan terhindar dari rasa kesal berlebihan.
Menghargai proses pembelajaran anak
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang merasa dihargai oleh orang tuanya memiliki semangat belajar yang tinggi dan mampu memperoleh nilai akademik yang lebih baik.
Oleh karena itu, disarankan lebih fokus pada proses yang si buah hati lalui dibandingkan dengan hasil yang ia peroleh. Tak hanya membuatnya merasa lebih dihargai, hal ini juga membantunya mengerti bahwa ia bisa mendapatkan hasil yang lebih baik jika terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
Berikan dorongan dan semangat sesuai dengan kemampuan dan minat yang si buah hati miliki. Dengan demikian, anak pun akan merasa lebih termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
Mengembangkan literasi sejak dini
Tak hanya mempererat ikatan batin, mendongeng pada malam hari sebelum tidur bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak maupun orang tua. Selain itu membaca juga dapat meningkatkan kecerdasan anak, mulai dari kemampuan verbal, kemampuan mendengarkan, jumlah kosakata, hingga kemampuannya dalam berimajinasi.
Sebenarnya, tidak peduli kita memiliki IQ yang tinggi atau rendah, apakah kita orang yang cerdas atau biasa-biasa saja, setiap orang pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, setidaknya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh orang cerdas ini dapat menjadi bahan refleksi bagi kita semua tentang bagaimana kita harus bersikap dan sikap apa saja yang harus kita hindari. Be smart!
0 comments:
Posting Komentar