Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Minggu, 01 Agustus 2021

Keyakinan dan Ketulusan Seorang Murid

Cerita fiksi atau cerpen insfirasi anak dengan pesan moral berjudul keyakinan dan ketulusan seorang murid

Menjaga adab terhadap guru merupakan suatu yang mutlak dilakukan oleh seorang murid dalam proses pendidikan, karena salah satu hal penting untuk meraih keberkahan ilmu dan memperoleh ilmu yang bermanfaat tergantung pada adabnya seorang murid tersebut kepada gurunya. 

Menjadi sebab rusaknya proses pendidikan dimulai dengan hilangnya adab dan akhlak seorang murid kepada gurunya. Mengapa? Karena pendidikan itu bukan hanya lisan ke lisan, bukan sekedar transfer ilmu atau informasi saja tetapi penanaman nilai adab dan akhlak itu sendiri. 

Seseorang yang beradab dan berakhlak merupakan akibat dalamnya ilmu, pengamalan dan menjadi habit yang mengakar kuat, terpatri di hati serta murninya ruhiyah. Oleh karena itu, salah satu fokus visi dan misi utama dalam pendidikan sekarang adalah bagaimana caranya memperbaiki dan menegakkan adab dan akhlak seorang murid kepada gurunya. 

Suatu ilmu ditegakkan bersama dengan nilai-nilai ilmunya. Menghilangkan ataupun menghapus nilai yang melekat pada ilmu sama dengan menghapus adanya ilmu itu sendiri. Seperti yang diceritakan berikut ini!

Dahulu kala diceritakan seorang murid yang mendambakan seorang guru yang mengajarinya untuk semakin dekat kepada Tuhan. Meskipun sudah berusaha keras, dia juga belum berhasil menemukan guru yang diidamkannya.

Suatu hari, ada seorang yang berkata kepadanya bahwa dia tidak akan menemukan seorang guru yang bisa mengajarinya semakin dekat dengan Tuhan, kecuali Guru Sambi yang tinggal di suatu desa pinggiran hutan.

Dia pun berangkat ke Desa itu. Setelah sampai di sana, dia menanyakan tempat tinggal Guru Sambi. Penduduk sekitar Desa tersebut menunjukkan kepadanya seorang lelaki yang berkarakter buruk dan suka bermaksiat. Dia mendatangi rumah orang tersebut dan mengetuk pintunya.

"Siapa?" tanya pemilk rumah.
"Karta," jawabnya.

Kebetulan Guru Sambi sedang menunggu orang yang namanya sama dengan si murid. Mereka berjanji untuk berpesta dan minum-minuman keras. Dia lalu membukakan pintu karena mengira tamu itu adalah temannya.

Si murid masuk ke rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, dia lalu duduk bersimpuh dan menangis. Pertemuan dengan sang calon gurunya itu begitu mengharukan sehingga dia tidak melihat minuman keras yang ada di situ.

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya pemilik rumah keheranan.

"Aku ingin agar engkau mengajariku untuk semakin dekat dengan Tuhan. Aku telah berusaha mencari guru, tetapi tidak menemukan selain Tuan," kata si murid.

Karena ingin segera terbebas dari Karta, lelaki itu berkata sekenanya, "Pergilah ke Gua Bekung, di bawah Gunung Pandian! Di sana, kamu akan temukan air. Basuhlah mukamu dengan air itu! Kemudian, bertapalah di situ sampai Tuhan memberimu pertolongan!"

Lantas, si murid segera melaksanakan perintah gurunya. Dia bertapa dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya Tuhan memberinya pertolongan. Setelah itu, dia baru mengetahui bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai gurunya adalah seorang yang berkarakter buruk dan suka bermaksiat.

Dia pun mulai banyak dikenal oleh orang-orang. Kesalehannya menjadi buah bibir masyarakat. Orang-orang mulai berdatangan untuk menuntut ilmu. Semakin lama, semakin banyak. Hingga pada suatu hari, dia jatuh sakit. Ketika penyakitnya semakin parah, murid-muridnya bertanya, "Guru, siapa yang akan engkau angkat menggantikanmu, jika guru wafat?"

"Guru Sambi yang suka bermaksiat.

Oleh karena itu, berdoalah agar sebelum aku wafat, Tuhan mengubah keadaannya dengan memberinya petunjuk! karena, sesungguhnya aku tidak akan menjadi guru kalau bukan karena dia."

Tuhan pun mengabulkan doa mereka. Lelaki itu bertobat dan menjadi murid dari mantan muridnya. Dia berusaha sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Tuhan di bawah bimbingan gurunya, Sepeninggal sang guru, dia pun dipercaya untuk menggantikan kedudukannya sebagai guru bagi murid-muridnya.

Cerita dengan judul "Keyakinan dan Ketulusan Seorang Murid" merupakan cerita fiksi yang tokoh dan jalan ceritanya merupakan khayalan semata. Cerita tersebut bertujuan agar menjadi cerminan moral dalam berperilaku sehari-hari di dunia nyata baik dalam berpikir, berkata, maupun berprilaku.

Terima kasih sudah membaca isi postingan ini, tentu isi cerita ini belum lengkap dan memberikan pembelajaran bermakna. Untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas situs www.liangsolusi.com ini. Semoga cerita fiksi yang kami sajikan bermanfaat untuk kita semua. Salam literasi!

Kami sangat berterima kasih jika Anda berkenan membagikan postingan ini di sebelah kiri halaman ini! Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat setelah mengerjakannya. Semoga bertambah cerdas dan berkarakter.

0 comments:

Posting Komentar