Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Sabtu, 11 September 2021

Semut Sombong dan Kepompong Yang Baik

literasi fiksi semut dan kepompong
Cerpen Insfirasi Anak
Jaman dahulu di sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah berbagai macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.

Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.. sedih sang Kepompong meratapi keadaan.

Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Setelah membaca cerita fiksi insfirasi tersebut, kita bisa menyimpulkan hikmah yang kita peroleh bahwa orang rendah hati tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak membalas cacian dengan caci maki yang sama, tapi dihadapinya dengan cinta dan kasih sayang.

Kejahatan dan hinaan yang dihadapi dengan membuka pintu maaf yang tulus dan tak ada dendam dihatinya, karena semuanya dikembalikan kepada Tuhan Semesta Alam.

Sebagai manusia kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita yang berjudul Semut Sombong dan Kepompong Yang Baik. Isi postingan ini tentu belum lengkap dan memberikan pembelajaran bermakna.

Untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas situs www.liangsolusi.com ini. Semoga cerita yang disajikan bermanfaat untuk kita semua. Salam Literasi!

Kami sangat berterima kasih jika kalian berkenan membagikan postingan ini di sebelah kiri halaman ini! Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat setelah membacanya.

0 comments:

Posting Komentar